Sekolah Cabang SDN 3 Mantewe Kini Sudah Resmi, Begini Harapan Masyarakat

Kini, siswa SDN 3 Sekolah Cabang Mantewe, Desa Gunung Raya, Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu. Tersenyum bahagia usai melihat gedung baru tempat mereka belajar dengan berjalan kaki, Sabtu (24/8/2024).

Karena lokasi sekolah induk jauh dari tempat tinggalnya, sebanyak 28 siswa terpaksa belajar di gubuk berlantai tanah. Sekitar 200 meter dari gedung sekolah permanen yang sedang dibangun PT Batulicin Beton Aspal (BBA).

Berkat hibah tanah dari warga setempat, kini di kawasan sekolah cabang tersebut terdapat empat ruang kelas dan satu ruang guru yang dibangun dengan dana CSR dari PT BBA. Ditambah dua kelas dari Dinas Pendidikan Tanah Bumbu.

Pada peresmian sekolah cabang ini, Presiden Aliansi Masyarakat Dayak Kalimantan (AMDK) Khairatun Nikmah menyampaikan aspirasi dan harapan dua guru honorer Sekolah Cabang SDN 3 Mantewe.

Yaitu Tantri Dewi dan Rina serta seorang warga sekitar bernama Sahran di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Bumbu. Yang turut hadir dalam acara tersebut diwakili oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Ambo Sakka dan Kepala Dinas Pendidikan Amiluddin.

Aspirasi pertama adalah meminta ketiganya dibantu biaya tambahan operasional tugas fungsi masing-masing secara bulanan, karena tidak ada anggaran Pemda yang dialokasikan untuk itu.

Menurut mereka, biaya yang dibayarkan kepada kedua guru honorer tersebut sangat tidak mencukupi. Dengan beban kerja yang cukup berat dan tanggung jawab mental terhadap pendidikan anak bangsa, artinya saat ini mereka hanya menerima satu gaji bulanan sebesar 400.000 rubel. Sesuai surat keputusan terlampir itupun tidak dibayar tepat waktu.

Sementara itu, Sahran juga bisa mendapatkan kompensasi atas kinerja anak-anak sekolah yang baik. Karena infrastruktur sekolah yang dibangun sangat sesuai dan tentunya sangat membutuhkan petugas yang bertugas untuk mempertahankan keamanan dan kebersihan dari sekolah masing-masing.

Padahal, tanah yang kini menjadi lokasi gedung sekolah tersebut merupakan pemberian Sahrani. Karena ia melihat dan merasa khawatir tempat belajarnya dirasa kurang memadai.

“Harapan kami kepada lembaga AMDK agar biaya tenaga pengajar meningkat. Karena gaji sekolah hanya 400 ribu rubel dan ada biaya untuk penjaga sekolah.” Ujarnya.

Sehubungan dengan itu, masing-masing dari mereka dapat menerima tambahan gaji sebesar Rp 1.000.000. Dari Gubernur Kalimantan, perlengkapan seperti tas dan buku Sahbirin Noor.


Eksplorasi konten lain dari Blogbaca.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

error: Content is protected !!