Bekantan Ditemukan Tergeletak Tidak Bernyawa Oleh Warga Pajukungan Hilir

Satwa langka dan dilindungi di Kalimantan Selatan yakni bekantan ditemukan mati oleh warga Desa Pajukungan Hilir. Kecamatan Babirik, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kalimantan Selatan pada Rabu (28/8/2024) malam.

Mula-mula Mukhlis salah seorang warga mendengar suara benda jatuh dan di saat yang bersamaan listrik tiba-tiba padam. Saat dilakukan pemeriksaan, ternyata bekantan ditemukan di bawah kabel listrik, dan ketika kami mendekat ternyata hewan tersebut sudah mati.

Warga berkumpul untuk mengamati hewan langka berhidung besar ini. Mereka berhasil mengangkat bangkai kera tersebut dari belalai yang panjangnya sekitar satu meter.

Edy Saputra, anggota pemadam kebakaran BPBD HSU yang mendatangi lokasi kejadian, mengatakan bekantan tersebut berjenis kelamin jantan, diperkirakan berusia sekitar 10 tahun.

Penduduknya sering melihat bekantan, namun karena tahu hewan tersebut langka, maka mereka tidak diburu. Tak jauh dari pemukiman warga terdapat hutan rawa yang diyakini dihuni oleh bekantan.

“Bekantan kami timbang 28,3 kilogram dan berjenis kelamin jantan karena sudah mati dan akhirnya dikubur,” ujarnya, Kamis (29/8/2024).

Bekantan merupakan salah satu jenis kera dengan hidung lebar dan panjang serta merupakan salah satu dari dua spesies dalam genus Arassy. Hewan endemik Kalimantan yang hidup di hutan, rawa, dan hutan pantai.

Hewan ini dikenal juga dengan nama bekantan atau monyet berhidung panjang dalam bahasa inggris. Penduduk setempat juga bisa menyebutnya kera belanda, pika, pemanjang lidah, raseng dan kahau.

Bekantan merupakan salah satu jenis mamalia yang dilindungi dari ancaman kepunahan akibat konservasi hutan dan degradasi habitat. Bekantan termasuk hewan terancam punah dalam Daftar Merah IUCN.


Eksplorasi konten lain dari Blogbaca.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

error: Content is protected !!